Senin, 25 Maret 2013

Cerita cinta Flow dan pejantan tangguh



Awalnya saya takut banget sama hewan yang namanya kucing, bukan takut si, lebih tepatnya jijik. Karena menurut saya kucing itu hewan yang jorok dan pengacau.

Abang saya sengaja beli kucing Persia berwarna hitam, dia beri nama Flow. Yaps, benar sekali, kucing itu betina. Semenjak kehadiran Flow itu, saya mulai tidak jijik lagi sama yang namanya kucing. Memang benar pepatah jawa “witing tresno jalaran saka kulino”. Sebernya nama “Flow” tidak cocok untuk disandangkan ke kucing hitam legam itu. Kucing yang biasanya imut tidak berlaku lagi buat si Negro ini. Negro adalah nama jelmaan dari kucing hitam ini. 

Tiba saatnya si Flow ini minta kawin, dikawinkanlah dia dengan sebangsanya. Kucing Persia jantan yang warna bulunya ga jauh beda dari dirinya, niatnya memperbaiki turunan dengan harapan hitam+hitam tidak sama dengan hitam. Tapi apa boleh buat, tuhan berkehendak lain. Berhubung ini pengalaman pertama si Flow mengandung, dia diperlakukan selembut mungkin, tapi emang dasar ini kucing petakilan ya apa boleh buat. Untung nya ga sampe keguguran ini kucing, tapi sayang Flow hanya berhasil memberikan  seekor keturunan dengan rupa ga jauh beda dari dirinya.

Beginilah proses persalinan kucing petakilan itu. Waktu itu bulan puasa, dan si Flow ini memang ga dikandangin. Tiap waktu sahur tiba, pasti dia ikutan. Entah duduk di depan tv atau duduk didapur nemenin ibu masak atau apalah terserah dia. Tapi waktu hari itu dia ga ikutan sahur, dipikirnya tu kucing tidur atau ngapain kek terserah dia. Tapi lama kelamaan pada nyariin juga tu kucing. Ga taunya tu kucing didalam kardus bersama dengan benda aneh berwarna hitam dan basah. Yah . . . . , ternyata anaknya udah keluar ke dunia dengan selamat. Serumah panik deh, takut itu anak kucing kenapa-kenapa. Maklum lah, kan baru pertama kalinya lihat kucing beranak.

Setelah beberapa minggu kemudian, barulah dapat diidentifikasikan bahwa anak dari Flow sang ibu yang petakilan dan si *** sang ayah yang tidak bertanggung jawab (menghamili Flow dan meninggalkannya begitu saja) adalah seekor kucing jantang. Anak kucing jantan itu di anugerahi nama TEJO.

Tejo ini anak pertama Flow yang sifatnya ga jauh beda dari ibunya, sama petakilannya . . . . ngurut dada deh pokoknya

Dan sekarang Tejo diasuh oleh orang yang lebih bertanggung jawab alias telah dijual oleh abang saya ke seorang ibu-ibu kaya. Semoga Tejo hidup bahagia, menjadi anak yang sholeh dan selalu ingat dengan sang ibu yang telah mengandungnya. Amin. Hahaha . . . .

Tejo, I miss you . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar