Anak semester pertama, biasalah dengan mata kuliah dasar
seperti kimia, fisika, kwn, dan sebagainya. Tapi untuk mata kuliah yang satu
ini jadi beban para mahasiswa, yakni kalkulus. Kalkulus itu apa??, terbuat dari
apa??, rasanya gimana??.
Dosen yang satu ini cukup diacungi jempol, pasalnya ga
banyak anak didiknya yang lulus dengan nilai bagus. Dosen ini berpenampilan
biasa aja sih, Cuma gaya mengajarnya itu yang bikin mahasiswanya gerah. Didalam
ruangan 30 menit serasa udah 2 jam aja.
Beliau menulis semua rumus dipapan tulis dan menerangkannya
dengan gaya ala menulis alias menghadap papan tulis. Jadi sebenernya
mahasiswanya itu siapa? Papan tuliskah? Entahlah, hanya tuhan yang maha tau.
Saking konsentrasinya tu dosen ngajar papan tulis,
sampai-sampai para mahasiswanya keluar ruangan beliau ga tau. Dan banyak
mahasiswa alias temen-temen saya yang memanfaatkan kesempatan emas itu.
Suatu hari dosen kalkulus itu mengajarkan tentang integral
hiperbolis atau apalah itu saya kurang ngerti. Dan setelah dia memberi penjelasan
tentang rumus-rumus tadi itu, dia langsung memberi contoh soal dan
mengerjakannya. Dan taulah apa yang terjadi, karena mungkin bingung dengan soal
yang dia buat sendiri, akhirnya dia mengubah soalnya. Oke, jadi kita sebagai
mahasiswa merasa bingung dengan cara dosen ini mengajar.
Dengan keadaan dosen yang seperti ini, masih ada loh
mahasiswa yang perhatian. Jadi begini, karena tuh tangan dosen belepotan karena
spidol, temen saya dengan sigap langsung menyodorkan tissue kepada sang dosen. Hahaha
. . . . . , emang niat baik atau ada maksud terselebung. Entahlah, hanya tuhan
yang tahu.
Untuk tahun-tahun sebelumnya, dosen ini hanya mengajar
disemester satu dan semester dua sudah ganti dosen. Kabar gembira sekaligus
menyejukkan para mahasiswa yang haus akan ilmu kalkulus, hahahaha . . . . . .
Jeng-jeng, dan ternyata untuk tahun saya ini special pake
telur. Gimana ga special, semester dua ternyata dosen nya tetep sama. Ah tuhan,
apakah salah hamba-Mu ini. Ngurut dada . . . .
Harapan saya adalah, semoga nilai akhir kalkulus untuk
semester 2 ini ga lebih buruk dari kemarin. Dan semoga juga, dosennya dibukakan
pintu hatinya untuk menganggap kami sebagai mahasiswanya. Hahaha . . . . ,
bercanda
pak **h** kah ini?
BalasHapus