Awalnya saya takut banget sama hewan yang namanya kucing,
bukan takut si, lebih tepatnya jijik. Karena menurut saya kucing itu hewan yang
jorok dan pengacau.
Abang saya sengaja beli kucing Persia berwarna hitam, dia
beri nama Flow. Yaps, benar sekali, kucing itu betina. Semenjak kehadiran Flow
itu, saya mulai tidak jijik lagi sama yang namanya kucing. Memang benar pepatah
jawa “witing tresno jalaran saka kulino”. Sebernya nama “Flow” tidak cocok
untuk disandangkan ke kucing hitam legam itu. Kucing yang biasanya imut tidak
berlaku lagi buat si Negro ini. Negro adalah nama jelmaan dari kucing hitam
ini.
Tiba saatnya si Flow ini minta kawin, dikawinkanlah dia
dengan sebangsanya. Kucing Persia jantan yang warna bulunya ga jauh beda dari
dirinya, niatnya memperbaiki turunan dengan harapan hitam+hitam tidak sama
dengan hitam. Tapi apa boleh buat, tuhan berkehendak lain. Berhubung ini pengalaman
pertama si Flow mengandung, dia diperlakukan selembut mungkin, tapi emang dasar
ini kucing petakilan ya apa boleh buat. Untung nya ga sampe keguguran ini
kucing, tapi sayang Flow hanya berhasil memberikan seekor keturunan dengan rupa ga jauh beda
dari dirinya.
Beginilah proses persalinan kucing petakilan itu. Waktu itu
bulan puasa, dan si Flow ini memang ga dikandangin. Tiap waktu sahur tiba,
pasti dia ikutan. Entah duduk di depan tv atau duduk didapur nemenin ibu masak
atau apalah terserah dia. Tapi waktu hari itu dia ga ikutan sahur, dipikirnya
tu kucing tidur atau ngapain kek terserah dia. Tapi lama kelamaan pada nyariin
juga tu kucing. Ga taunya tu kucing didalam kardus bersama dengan benda aneh
berwarna hitam dan basah. Yah . . . . , ternyata anaknya udah keluar ke dunia
dengan selamat. Serumah panik deh, takut itu anak kucing kenapa-kenapa. Maklum lah,
kan baru pertama kalinya lihat kucing beranak.
Setelah beberapa minggu kemudian, barulah dapat
diidentifikasikan bahwa anak dari Flow sang ibu yang petakilan dan si *** sang
ayah yang tidak bertanggung jawab (menghamili Flow dan meninggalkannya begitu
saja) adalah seekor kucing jantang. Anak kucing jantan itu di anugerahi nama
TEJO.
Tejo ini anak pertama Flow yang sifatnya ga jauh beda dari
ibunya, sama petakilannya . . . . ngurut dada deh pokoknya
Dan sekarang Tejo diasuh oleh orang yang lebih bertanggung
jawab alias telah dijual oleh abang saya ke seorang ibu-ibu kaya. Semoga Tejo hidup
bahagia, menjadi anak yang sholeh dan selalu ingat dengan sang ibu yang telah
mengandungnya. Amin. Hahaha . . . .
Tejo, I miss you . . .