Sabtu, 27 April 2013

Tukang Bubur

waktu saya masih kecil dulu, saya sering banget beli burbu sum-sum. penjualnya itu seorang nenek.
suatu hari, waktu itu hari jumat.

Ibu : mau beli bubur?

saya, kakak saya, adik saya : mau . . . .

ibu : ya udah, dipanggil sana . . .

saya, kakak saya,adik saya : (lari kearah jendela ruang tamu diikuti ibu saya) mbah, bubur . . . . mbah, bubur . . . . (teriak-teriak khas anak kecil)

Ibu : mbah nya itu tuli . . . .

kakak saya : (lari keluar rumah, manggil si mbah penjual bubur)

saya : (masih diam saja didepan jendela ruang tamu liatin kakak saya yang lari-lari dijalanan)

Ibu :(berdiri di belakang saya)

Adik saya : (dengan tampang polos berteriak) tuli . . . . tuli . . .  tuli . . .

saya : (spontan noleh ke arah adik saya)

Ibu : si mbahnya tuli, tuli itu ga bisa mendengar bukan namanya yang tuli.

adik saya : ow . . . . (sambil nyengir)

saya : (ngakak doang)

untungnya si mbah tuli beneran, siapa yang ga sakit hati kalo dipanggil "tuli". kabar si mbah penjual bubur itu semakin parah ketuliannya. tiap mau beli bubur, kita harus lari-larian ngejar dia dan nepuk pundaknya. waktu si mbah tanya, mau beli berapa, kita harus nunjukinnya pake gerakan-gerakan tangan atau nunjukin duwit nya. serasa ngomong sama orang tuna wicara. hahaha . . . . maaf ya mbah . . .
terakhir saya ketemu di angkutan umum, dia masih sehat kok, dia juga belum pikun, buktinya masih ingat saya.
semoga embah selalu diberi kesahatan, amin.

Salam damai dari pelanggan setia mu.

Ini ceritanya anak teknik

teknik? wow? keren . . .
tapi tau ga, gimana susahnya masuk teknik dan gimana susahnya jadi anak teknik.

praktikum yang segudang dengan laporan-laporan yang bikin mual. apalagi teknik yang banyak lapangan seperti geologi.ga cuma pikiran doang yang diperas tapi juga keringat. gimana ga?, tiap praktikum setidaknya ada 2-3 atau lebih praktikum lapangan dimana setiap praktikum lapangan kita harus panas-panasan berjam-jam dan pulang kekos dengan menggendong sekarung bebatuan berbagai ukuran,  bentuk dan warna yang bagi anak geologi itu adalah benda paling penting dan kramat. batu-batu ini yang nantinya bakal jadi bukti dalam pembuatan laporan. kelapangan tanpa ambil sampel batu ya ga layak disebut lapangan. alhasil, kamar kos menjadi tempat bersarangnya bebatuan yang membuat teman satu kos heran jika lewat depan kamar.

belum lagi acara asistensi ke sana kemari yang mungkin ga dirasain anak jurusan lain.tiap kali asiatensi akan selalu ada revisi laporan. pengumpulan laporan dengan deadline jam 12 malam hal biasa, itu sebabnya saya cari kos yang ga ada jam malamnya, hahaha . . . . . ga heran kalo detik-detik pengumpulan terakhir laporan, mahasiswa geologi pada berkeliaran di tempat penjilidan, dijalanan dan berhamburan dimana-mana. keterlambatan pengumpulan pun akan ada konsekuensinya berupa pengurangan nilai. ada juga asisten yang kejam, telat sekian menit nilainya langsung "nol".  tapi ga sedikit juga kok asisten yang baik memberikan nilai cuma-cuma padahal laporannya ngasal semua. ga tidur semaleman adalah hal wajar,seperti sekarang ini. mandi sehari sekali juga hal yang nantiya patut disyukuri. anak lapangan seperti ini jangan harap bisa mandi minimal dua kali dalam sehari. kamar kos yang berantakan bagi mahasiswa semester awal juga dimaklumin.

banyaknya laporan yang harus dikerjakan berbanding terbalik dengan jumlah kehadiran mahasiswa dikelas. semakin banyak laporan semakin sedikit mahasiswa yang mengikuti perkuliahan. sekalinya banyak yang ikut kuliah, itu pun ga fokus dengan dosen yang mengajar, tapi sibuk dengan laporan, maklum lah . . . . , pernah juga mata kuliah kimia dasar hanya diikuti 18 ekor mahasiswa saja. beberapa hari yang lalu, mata kuliah kimia analitik hanya 16 mahasiwa, itu pun yang datang tepat waktu hanya 6 orang (termasuk saya, hehe).

seorang teman pernah bilang : "cewek geologi itu yang terbaik, tapi yang terakhir". oke, memang benar. jika dibandingkan dengan cewek-cewek jurusan lain, cewek geologi lah yang paling naas nasib nya. terkadang saya mengibaratkan kalo cewek geologi itu jelek, dekil, item dan bau. tapi ini hanya ibarat kata, untuk cewek geologi jangan pada tersinggung. salam damai.

tapi kalo masalah masa depan, geologi ga suram - suram amat kok maasa depannya. ya, mungkin itu yang sedikit menghibur hati.

ini bukan postingan curcol cewek geologi loh . . . .

semangat untuk semuanya . . .

Rabu, 24 April 2013

Kosan Baru dan UTS Fisika Dasar II

Kosan Baru

Ceritanya saya baru pindah kos hari ini, malam pertama ditemani sama teman kuliah. niatnay sambil belajar bareng. . . .
berhubung belajar tapi ga ngerti-ngerti juga, mungkin karena udah capek seharian dikampus dan baru masuk kosan jam 11 malam atau emang saya nya yang  bego, akhirnya saya jelajah malam didunia maya.
Besok saya UTS fisika, karena ga ngerti dengan yang namanya hukum kirchoff atau apalah itu namanya, saya buka internet untuk cari materinya. dasar virus mahasiswa, bukannya cari materi malah browsing sampe mana-mana.
hasilnya adalah tulisan ini yang sebebernya saya sendiri bingung dengan apa yang saya tulis. dari pada sendirian karena temen saya udah tidur, jadilah saya buat tulisan ini.
maaf ya, tulisannya agak ga jelas gini (emang ga jelas) . . . .



Sabtu, 06 April 2013

Riwayat Hidup Saya

hampir 19 tahun saya hidup, saya baru sadar kalo saya sudah tua. 
19 tahun rasanya sia-sia saja, hidup ga punya tujuan, labil banget. ya sudah lah, namanya juga anak muda (pembelaan).

jaman dulu itu katanya saya imutlah, cantiklah, dan semacamnya, ga percaya? nih saya lampirkan beberapa foto saya jama dulu kala.
 

tu kan, imut . . . . , tapi jangan ditanya ya kalo sekarang. hahaha . . . . malu-malu in pokoknya. 
ini tahun berapa? saya lupa, yang jelas ini jaman saya dirumah yang lama. oke next, foto berikutnya . . .


nah, kalo yang ini saya jugalupa tahun berapa. di foto ini saya kelihatan gendut banget (emang gendut). potongan rambutnya ala-ala dora (sedikit).


foto diatas berjudul "trio gembel pasar". lagian siapa lagi yang ambil gambar ini, kurang kerjaan banget, orang lagi pada ngelampar diemperan toko di foto.  yang pake baju biru itu abang saya, yang tengah itu adik laki-laki saya, dan yang paling ujung itu ga tau anak siapa saya. jadi rumah kami itu dulu deket sama pasar, inget ya, "DULU". karena nenek saya punya kios di situ, kami jadi main di emperan kios nenek saya itu, bisa dilihat pada foto yang terpampang diatas, udah kayak gembel beneran.


6 pendekar cilik berpose, kita mulai dari ujung belakang. ujung kiri baju biru itu adik laki-laki saya, gayanya bikin ngakak, tampang polos banget, kalo sekarang garang banget. sebelahnya yang paling tinggi itu abang saya, senyumnya bikin mules gemesin, sebelahnya yang pakai baju pink itu yang nulis blog ini, ga usah dikomentari. lanjut ke anak cewek yang pake baju kuning, itu sepupu saya, anak cowok yang pake baju kuning dengan pose kecenya itu sepupu saya juga, yang paling kecil itu adik perempuan saya. ini foto diambil waktu lebaran jaman dulu (tepatnya saya lupa) di Banyuwangi.


ini foto diambil setelah saya pindah rumah, pindah jauh dari pasar yang bau rame tiap pagi. ga tau alasan kongkritnya kenapa pindah rumah, yang jelas disana sumurnya kering. senengnya ga bau kekerinagn lagi. ini foto jaman saya masih akur dan baik-baik saja dengan adik saya, sekarang tetep akur kok (tapi kayaknya pernyataan barusan itu bo'ong). jadi kengen jaman dulu


oke, ini foto terakhir. ini waktu lebaran beberapa tahun lalu. jaman saya SMA, 2 atau 3 tahun lalu lah. yang ini ga perlu dijelasin satu-persatu, orang satu RT soalnya. ini versi lengkap keluarga dari ibu saya, ga lengkap banget si, soalnya kakek saya sudah ga ada. jadi keinget kakek, semoga diterima disisinya. amin . . .

sekian ocehan malam saya, niatnya sih ngerjain laporan praktikum, tapi yang selesai malah tulisan ini. mohon doa nya aja supaya laporan saya cepet kelar dan penderitaan praktikum saya cepet berakhir.